Selasa, 28 Februari 2012

Rasulullah SAW


Orang-orang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang. Tidak ada sedikitpun kelembutan pada diri mereka. Hati mereka keras bagaikan karang. Kaku tabiat, baik ketika memberi maupun menerima. Kurang peka perasaan, lagi tipis peri kemanusiannya. Berbeda halnya dengan orang yang dikaruniai Alloh Ta’ala hati yang lembut, penuh kasih sayang lagi penuh kemurahan. Dialah yang layak disebut pemilik hati yang agung penuh cinta. Hati yang diliputi dengan kasih sayang dan digerakkan oleh perasaan yang halus.
Rasulullah itu adalah orang yang sangat dicintai oleh para sahabatnya, umumnya para sahabat mencintai Rasulullah Saw, walau ada sebagian sahabat yang diam-diam membenci Rasulullah. Tetapi mayoritas sahabat itu sangat mencintai Rasulullah Saw.
Ada satu contoh  kecintaan orang kepada Rasulullah Saw. Menjelang suatu peperangan, Rasulullah sedang membariskan pasukannya karena Rasulullah selalu merapikan barisan pasukannya. Ternyata ada seorang sahabat, mungkin karena perutnya terlalu besar, selalu perutnya itu berada di luar barisan. Kemudian Rasulullah lewat dan memukul perutnya itu agar dirapikan dengan barisan. Lalu sahabat itu memandang Rasulullah dan berkata: “Engkau diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, kenapa kau sakiti perutku?” Lalu Rasulullah turun dari kudanya, dan menyerahkan alat pemukul itu, lalu berseru: “Pukullah aku! Sebagai qishas atas kesalahanku.” Kemudian orang itu berkata: “Tapi engkau pukul langsung kepada kulit perutku.” Lalu Rasulullah segera membuka pakaiannya, tiba-tiba sahabat itu memeluk Rasulullah dan mencium perutnya. Rasulullah kaget dan berkata: “Ada apa denganmu?” Sahabat itu menjawab: “Ya Rasulullah, genderang perang sudah ditabuh, mungkin ini adalah saat terakhir perjumpaanku denganmu. Saya ingin sebelum meninggal dunia, sempat mencium perutmu yang mulia.”
Dan sahabat itu kemudian gugur di medan perang setelah mencium perut Rasulullah Saw. Rupanya ini hanya strategi dia agar bisa mencium perut Rasulullah Saw.
Kelak, setelah Rasulullah meninggal dunia, kecintaan para sahabat itu diungkapkan dengan kerinduan yang luar biasa kepada Rasulullah Saw.
Mengapa Rasulullah dirindukan atau dicintai? Itu bukan hanya karena Allah SWT membuka hati mereka untuk rindu, tetapi karena akhlak Rasulullah yang menarik kecintaan mereka. Dan akhlak itu adalah Sunnah. Sekiranya kita mencontoh akhlak beliau ini, pasti kitapun akan dicintai oleh banyak manusia. Tentu tidak oleh semua manusia, karena Rasulullah juga tidak dicintai oleh sem ua manusia, tidak dicintai oleh semua sahabat dan tidak dicintai oleh semua makhluk. Tapi sekiranya kita mempraktekkan akhlak Rasulullah itu dalam pergaulannya dengan orang banyak, pasti kitapun akan menjadi manusia, yang dicintai oleh kebanyakan umat manusia.
Akhlak Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam yang begitu agung memotivasi kita untuk meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Pada zaman sekarang ini, curahan kasih sayang terhadap anak-anak serta menempatkan mereka pada kedudukan yang semestinya sangat langka kita temukan. Padahal mereka adalah calon pemimpin keluarga esok hari, mereka adalah cikal bakal tokoh masa depan dan cahaya fajar yang dinanti-nanti. Kejahilan dan keangkuhan, dangkalnya pemikiran serta sempitnya pandangan menyebabkan hilangnya kunci pembuka hati terhadap para bocah dan anak-anak. Sementara Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam, kunci pembuka hati itu ada di tangan dan lisan beliau. Cobalah lihat, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa membuat anak-anak senang kepada beliau, mereka menghormati dan memuliakan beliau. Hal itu tidaklah mengherankan, karena beliau menempatkan mereka pada kedudukan yang tinggi.
Telah kita saksikan bersama keutamaan akhlak dan keluhuran budi pekerti serta sejarah kehidupan yang agung. Semoga semua itu dapat menghidupkan hati kita dan dapat kita teladani dalam mengarungi bahtera kehidupan. Putra-putri yang menghiasi rumah kita, selalu membutuhkan kasih sayang seorang ayah serta kelembutan seorang ibu. Membutuhkan belaian yang membuat hati mereka bahagia. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan pribadi yang luhur dan akhlak yang lurus. Siap untuk memimpin umat, sebagai buah karya dari para ibu dan bapak, tentu saja dengan taufik dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

MaKnA Sebuah Do'a


DO’A.. Apalah arti sebuah doa? Mungkin itu pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka-mereka yang kurang beriman. Mereka tidak percaya bahwa doa merupakan salah satu elemen penting penunjang keberhasilan seseorang. Bagi kita yang beriman kepada Allah dan hari akhir tentu yakin bahwa doa memiliki andil besar atas keberhasilan dan kesuksesan seseorang.
Dalam Al – Qur’an banyak sekali kata - kata do'a dalam pengertian yang berbeda. Abu Al - Qasim An - Naqsyabandi dalam kitab Syarah Al-Asma'ul Al-Husna menjelaskan beberapa pengertian dari kata do’a, yaitu sebagai berikut :
Pertama : Do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam Al-Quran Surah Yunus ayat 106, yang artinya: "Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau." Maksud kata berdo'a di atas adalah beribadah (menyembah), yaitu jangan menyembah selain daripada Allah Swt, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan mudharat kepadamu.  
Kedua : Doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 23 yang artinya : "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang - orang yang dapat membantumu." Maksud kata berdo’a (wad'u) dalam ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan), yaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang - orang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga, Do’a dalam pengertian "permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran Surah Al-Mu'minun Ayat 60 di bawah ini, yang artinya : "Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu." Maksud kata Do’a (ud'uni) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau "meminta." yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) niscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu.
Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya.
Adanya do’a menunjukkan bahwa seorang hamba membutuhkan keberadaan Allah. Allah ditempatkan pada posisi penentu segala hal, tidak diabaikan atau malah ditinggalkan. Karena itu wajib bagi setiap hamba menghindarkan diri dari sikap seolah-olah Allah sudah pension atau sudah tidak dibutuhkan lagi.
Kerja Sesederhana apapun akan berdampak luas manakala Allah sudah memberi restu. ini barangkali yang terlupa dan terabaikan oleh kita. Dalam beraktivitas seolah-olah kesuksesan itu ditentukan oleh ketepatan strategi dan taktik. keberhasilan seolah-olah ditentukan oleh dukungan fasilitas dan terpenuhinya logistik. Kita lupa bahwa yang menetukan segala kesuksesan itu adalah Allah. Kita lupa berdoa dan berdzikir pada-Nya.

Cinta Sejati


Ya Allah jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu.Ya Muhaimin jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu... Ya Rabbul Izzati jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalanMu... Ya Allah jika aku menikmati cinta kekasihMu, janganlah kenikmatan itu melibihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu... Ya Allah jika aku jatuh hati pada kekasihMu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepadamu... Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasihMu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepadaMu. Amin...

Selasa, 21 Februari 2012

Indera ke 6

Indera ke 6 adalah kemampuan seseorang untuk menangkap sinyal-sinyal ghaib ataupun hal-hal yang belum terjadi. Sinyal-sinyal ini dapat berupa apa saja, bisa berupa wangsit,bisikan ghaib,penglihatan, atau bahkan pertanda melalui mimpi .

Indera keenam sering di identikkan dengan kemampuan untuk melihat makhluk halus, padahal sebenarnya fungsi dari indera ke 6 sendiri jauh melebihi hanya sekedar melihat makhluk halus. Karena kemampuan melihat makhluk halus hanya merupakan bagian / percabangan dari kemampuan indera ke 6 itu sendiri.

Tips Indera ke 6, sejatinya adalah kemampuan terpendam dari manusia. Karena pada hakekatnya kita dapat mendayagunakan kemampuan indera ke 6 ini bila saja kita semua mengetahui caranya.

Terlepas dari itu semua, indera ke 6 aneh juga karena bisa untuk di kembangkan dan di miliki oleh siapapun. Karena kini telah begitu banyak metode yang di kembangkan agar seseorang dapat menguasai indera ke 6 itu sendiri. Indera ke 6 dapat muncul / bangkit bila seseorang senantiasa mampu mengolah pikiran,jiwa,raga,dan rasa. Hal ini dapat di tempuh dengan cara meditasi / bertapa / tafakur. Kesemua cara itu bisa di pelajari, yang di butuhkan hanyalah ketekunan dan kemauan dan tentu saja kesungguhan hati dalam menjalankannya dengan niat Lillahi ta’ala.

Sebenarnya kita semua memiliki tanda-tanda bahwa kita punya indera keenam, namun belum terasah. Sebagai contoh kecil, simak yang berikut ini:

1.Ketika pertama kali kita bertemu dengan seseorang kita merasakan ketidak sukaan maupun kecocokan yang bersahabat,meskipun kita belum mengenal orang itu.Hal ini di sebab kan karena adanya alarm tak terlihat dari indera keenam,aura yang kita miliki akan menyatu dengan aura orang yang bertemu dengan kita,di saat penyatuan aura tersebut,bila kita bisa melihat, akan terjadi interaksi,bila kita mengalami kecocokan,maka warna aura tersebut akan berubah dan melebur sehingga muncul kesan yang hangat dan nyaman.......
2. Pernah mengalami mimpi yang kemudian menjadi kenyataan,mimpi tersebut sebenarnya adalah pndangan kita tentang masa yang belum terjadi,indera keenam kita yang mungkin kalah dengan nafsu duniawi,hanya bisa memperingatkan kita melalui otak dan mewujudkan peringatan tersebut lewat mimpi.
3. Dan tentunya banyak yang lain lagi, dan bahwa semua hanyalah titipan yang berupa KAROMAH Lillahi ta'ala


Selasa, 31 Januari 2012

Masa Depan Yang Cerah

Pengalaman berorganisasi memang perlu bagi semua orang tentunya pada kehidupan masa depan anda masing-masing. Dalam berorganisasi, nantinya akan mendapatkansuatu pengalaman yang sangat sangat berharga yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimasa sekarang maupun masa depan. Misalnya, bagaimana mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan,, maupun mengatasi masalah yang kita hadapi dengan cara yang dewasa.
Memang, jika kurang mempunyai pengalaman, akan lebih bersifat agak boros.  Begitu juga dengan waktu, istilah "waktu adalah uang" itu memang benar. Jika tidak bisa mengaturnya, maka dampaknya kembali kepada kita sendiri. Dengan begitu, semua akan berpengaruh besar bagi masa depan kita.
Masalah dalam berorganisasi itu memang biasa, tetapi yang tidak biasa itu bagaimana mengatasinya dengan baik. Dengan sering-seringnya menghadapi masalah, akan menciptakan sifat seseorang lebih dewasa. Karena prinsipnya masalah akan lebih bermasalah jika kita hadapi dengan cara emosional,,, tetapi akan lebih baik jika kita hadapi dengan "............"
Sukses.....!!!