Selasa, 28 Februari 2012

MaKnA Sebuah Do'a


DO’A.. Apalah arti sebuah doa? Mungkin itu pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka-mereka yang kurang beriman. Mereka tidak percaya bahwa doa merupakan salah satu elemen penting penunjang keberhasilan seseorang. Bagi kita yang beriman kepada Allah dan hari akhir tentu yakin bahwa doa memiliki andil besar atas keberhasilan dan kesuksesan seseorang.
Dalam Al – Qur’an banyak sekali kata - kata do'a dalam pengertian yang berbeda. Abu Al - Qasim An - Naqsyabandi dalam kitab Syarah Al-Asma'ul Al-Husna menjelaskan beberapa pengertian dari kata do’a, yaitu sebagai berikut :
Pertama : Do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam Al-Quran Surah Yunus ayat 106, yang artinya: "Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau." Maksud kata berdo'a di atas adalah beribadah (menyembah), yaitu jangan menyembah selain daripada Allah Swt, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan mudharat kepadamu.  
Kedua : Doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 23 yang artinya : "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang - orang yang dapat membantumu." Maksud kata berdo’a (wad'u) dalam ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan), yaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang - orang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga, Do’a dalam pengertian "permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran Surah Al-Mu'minun Ayat 60 di bawah ini, yang artinya : "Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu." Maksud kata Do’a (ud'uni) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau "meminta." yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) niscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu.
Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya.
Adanya do’a menunjukkan bahwa seorang hamba membutuhkan keberadaan Allah. Allah ditempatkan pada posisi penentu segala hal, tidak diabaikan atau malah ditinggalkan. Karena itu wajib bagi setiap hamba menghindarkan diri dari sikap seolah-olah Allah sudah pension atau sudah tidak dibutuhkan lagi.
Kerja Sesederhana apapun akan berdampak luas manakala Allah sudah memberi restu. ini barangkali yang terlupa dan terabaikan oleh kita. Dalam beraktivitas seolah-olah kesuksesan itu ditentukan oleh ketepatan strategi dan taktik. keberhasilan seolah-olah ditentukan oleh dukungan fasilitas dan terpenuhinya logistik. Kita lupa bahwa yang menetukan segala kesuksesan itu adalah Allah. Kita lupa berdoa dan berdzikir pada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar