DO’A.. Apalah arti sebuah
doa? Mungkin itu pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka-mereka yang
kurang beriman. Mereka tidak percaya bahwa doa merupakan salah satu elemen
penting penunjang keberhasilan seseorang. Bagi kita yang beriman kepada Allah dan
hari akhir tentu yakin bahwa doa memiliki andil besar atas keberhasilan dan
kesuksesan seseorang.
Dalam
Al – Qur’an banyak sekali kata - kata do'a dalam pengertian yang berbeda. Abu
Al - Qasim An - Naqsyabandi dalam kitab Syarah Al-Asma'ul Al-Husna menjelaskan
beberapa pengertian dari kata do’a, yaitu sebagai berikut :
Pertama : Do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam
Al-Quran Surah Yunus ayat 106, yang artinya: "Dan janganlah kamu
beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan
manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau."
Maksud kata berdo'a di atas adalah beribadah (menyembah), yaitu jangan
menyembah selain daripada Allah Swt, yakni sesuatu yang tidak memberikan
manfaat dan tidak pula mendatangkan mudharat kepadamu.
Kedua : Doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon
bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 23 yang
artinya : "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang -
orang yang dapat membantumu." Maksud kata berdo’a (wad'u) dalam
ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan),
yaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang - orang yang mungkin dapat
membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga, Do’a dalam pengertian
"permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran
Surah Al-Mu'minun Ayat 60 di bawah ini, yang artinya : "Mohonlah
(mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu."
Maksud kata Do’a (ud'uni) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau
"meminta." yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) niscaya Aku
(Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu.
Maka
atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa "doa" adalah
ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu
disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada
disisi-Nya.
Adanya
do’a menunjukkan bahwa seorang hamba membutuhkan keberadaan Allah. Allah
ditempatkan pada posisi penentu segala hal, tidak diabaikan atau malah
ditinggalkan. Karena itu wajib bagi setiap hamba menghindarkan diri dari sikap
seolah-olah Allah sudah pension atau sudah tidak dibutuhkan lagi.
Kerja
Sesederhana apapun akan berdampak luas manakala Allah sudah memberi restu. ini
barangkali yang terlupa dan terabaikan oleh kita. Dalam beraktivitas
seolah-olah kesuksesan itu ditentukan oleh ketepatan strategi dan taktik.
keberhasilan seolah-olah ditentukan oleh dukungan fasilitas dan terpenuhinya
logistik. Kita lupa bahwa yang menetukan segala kesuksesan itu adalah Allah.
Kita lupa berdoa dan berdzikir pada-Nya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar